Biar Gak Rugi, Bagaimana Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat?

Lagi bingung menentukan harga jual produk usahamu? Sebagai pelaku UMKM, menentukan harga produk adalah suatu keputusan penting. Sebab, hal ini akan mempengaruhi hampir setiap aspek bisnis.

Menentukan harga jual produk adalah faktor penting dalam pencatatan keuangan bisnis, mulai dari arus kas, laporan laba rugi, sampai margin keuntungan, dan berapa biaya pengeluarannya. 

Tak cuma di lingkup operasional usaha, harga produk tentunya juga mempengaruhi daya beli pelanggan. Karena itu, penentuan harga produk menjadi faktor kunci persaingan pasar. Pelanggan sebagai pembeli sangat peka terhadap harga. Tentunya, mereka memilih manfaat maksimal untuk uang dan kualitas produk yang didapat. 

Studi menunjukkan bahwa selisih harga sedikit saja, akan menurunkan profit sebesar 20% atau 50% karena pelanggan pindah ke kompetitor. Inilah sebabnya, jangan sampai pelaku UMKM salah strategi saat menentukan harga jual produk. Jadi, bagaimana, sih, caranya menentukan harga jual produk? Jawabannya, ada di beberapa langkah berikut!

Cara Menentukan Harga Jual Produk

Terdapat beberapa langkah mudah menentukan harga jual produk, antara lain: 

1. Tambahkan biaya variabel (per produk)

Tips penentuan harga jual produk adalah memahami semua biaya yang terkait dengan produksi barang/jasa. Contohnya, kalau kamu membeli produk atau kulakan, kamu akan lebih mudah menentukan harga jual setiap produknya. Karena, harga kulakan tersebut bisa menjadi harga pokok penjualan. 

Tapi, bagaimana kalau kamu membuat sendiri produknya? Contohnya untuk usaha keripik pisang atau kue kering. Maka, kamu harus menggali lebih dalam biaya produksi keseluruhan, seperti berapa biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan pengeluaran tambahan lainnya. 

Kalau semua biaya produksi diketahui, selanjutnya bagi dengan berapa banyak produk yang dibuat. Dari sini, baru bisa diketahui kisaran harga pokok penjualan per produk. 

Namun, kamu jangan lupa, ketika memproduksi barang, kamu juga menghabiskan waktu yang berharga. Tetapkan juga tarif per jam yang ingin kamu peroleh, dan dimasukkan ke biaya variabel

Berikut adalah contoh daftar biaya pengeluaran per produk untuk UMKM roti brownies cokelat:

Harga pokok penjualanRp10.000
Waktu produksiRp4.000
KemasanRp1.000
Bahan promosiRp7.500
PengirimanRp4.000
MarketingRp5.000
Total biaya per produkRp31.500

Dalam contoh ini, total biaya per produk adalah Rp31.500. 

2. Tambahkan margin keuntungan

Setelah mendapatkan jumlah total untuk biaya variabel per produk yang terjual, inilah saatnya memasukkan keuntungan ke dalam harga jual produk.

Katakanlah kamu ingin mendapatkan margin keuntungan 20% per produk. Saat kamu memilih persentase ini, catat dua hal berikut: 

  • Biaya tetap belum dimasukkan. Jadi, kamu akan menutupi biaya tersebut
  • Pertimbangkan kondisi pasar dan pastikan kisaran harga produk masih bisa diterima pelanggan. Kalau harga jual produk terlalu mahal, bisnis akan menemui kendala saat memasarkan produk tersebut 

Selanjutnya, kita bisa menghitung kisaran harga produk. Berikut rumusnya: 

Harga target = (Biaya variabel per produk) / (1 – margin keuntungan yang diinginkan dalam desimal)

Dalam hal ini contoh margin keuntungan yang diinginkan dinyatakan dalam desimal, yaitu margin keuntungan 20%, diubah menjadi 0,2. Jadi, kamu cukup membagi biaya variabel dengan 0,8. 

Harga target = Rp31.500 : 0,8 = Rp39.375. 

Jadi, harga dasar untuk produk roti brownies adalah Rp39.375, atau bisa dibulatkan menjadi Rp40.000. 

3. Perhitungkan biaya tetap

Selain biaya variabel, ada pula biaya tetap yang perlu diperhitungkan. Biaya tetap adalah biaya yang akan dibayarkan, apapun yang terjadi, dan tetap sama nilainya, apakah kamu menjual 10 produk atau 1.000 produk. 

Biaya tetap adalah bagian penting dalam operasional bisnis. Dengan tujuan agar tercakup dalam penjualan produk tersebut. 

Biaya tetap dan biaya variabel nantinya juga penting untuk menganalisis BEP atau Break Even Point sebagai titik impas. BEP menunjukkan apakah jumlah biaya yang dikeluarkan selama produksi, sama nilainya dengan hasil penjualan produk yang laku.  

Sehingga, nantinya dari perhitungan tersebut akan membantu pelaku usaha mengambil keputusan yang tepat dalam menutupi biaya pengeluaran dan penetapan harga jual. 

4. Uji dan cek harga jual setelah produk dirilis

Sebagai pebisnis, kadang kita merasa cemas atau takut sudah menentukan harga jual produk yang salah. Apalagi, saat pertama kali meluncurkan produk atau jasa baru di tengah masyarakat. 

Jangan khawatir! Selama harga jualnya sudah menutupi seluruh pengeluaran dan memberi sedikit keuntungan, kamu bisa tenang, kok. Bila perlu, uji dan sesuaikan harga selama penjualan berjalan. Atau, lakukan perbandingan harga dengan produk serupa di pasaran untuk melihat strategi apa yang lebih cocok. 

Dengan begitu, kamu bisa lebih mantap dan yakin menetapkan harga jual produk untuk mengembangkan usaha. 

Menemukan Keseimbangan yang Tepat dalam Penentuan Harga secara Sistematis

Penetapan harga pada dasarnya bukan cuma perhitungan angka. Tapi, ini adalah strategi menghasilkan penjualan tertinggi dan margin keuntungan setiap produk. 

Bisnismu perlu mengelola biaya tetap, biaya variabel, biaya pengeluaran, dan semuanya perlu dicatat secara rapi, sistematis, serta modern. Jangan sampai produk baru yang dirilis terlalu mahal, atau justru terlalu rendah. 

Menentukan harga jual yang tepat perlu pertimbangan yang matang dan akurat. Dukung manajemen biaya dan pencatatan transaksi keuangan usahamu dengan Nesto Accounting Software.

Dengan Nesto Accounting Software, membuat berbagai laporan keuangan atau pencatatan transaksi jadi bebas ribet, mudah diakses, dan otomatis. Kamu bisa lebih fokus mengembangkan usaha, karena pengelolaan akuntansi sudah ditangani ahlinya.

Yuk, buruan coba sendiri fitur-fitur Nesto Accounting Software GRATIS 3 bulan! Nikmati kecanggihan dan kemudahan manajemen akuntansi usaha dalam genggaman.

Leave a Comment