Bisnis Franchise: Pengertian, Hukum, dan 9 Cara Mengelolanya
Bisnis franchise marak digunakan oleh banyak pengusaha, sistem ini menggunakan skema jual beli hak dagang. Contoh bisnis franchise yang paling terkenal adalah minimarket Alfamart dan Indomaret, keduanya mengadopsi sistem franchise sehingga jaringannya tersebar luas bahkan hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
Lalu, sebenarnya apa itu franchise? Istilah franchise berasal dari Bahasa Perancis kuno dengan arti kebebasan keistimewaan. Sedangkan, dalam bahasa Indonesia, sistem usaha ini disebut dengan istilah waralaba.
Bagi kalian yang penasaran tentang seluk beluk bisnis franchise, payung hukum, serta bagaimana cara mengelolanya agar mendatangkan keuntungan usaha, mari kita ulas lebih lanjut!
Pengertian Franchise
Secara bahasa, franchise juga dikenal dengan istilah waralaba. Wara diartikan sebagai ‘Lebih’ sedangkan Laba adalah ‘Untung’. Secara arti lebih luas, franchise merupakan hak-hak yang diperjual-belikan untuk bisa menjual produk atau jasa.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia nomor 71 tahun 2019, waralaba merupakan hal khusus yang dipunyai perseorangan atau badan usaha akan suatu sistem bisnis. Sistem usaha satu ini pada dasarnya berisi perjanjian pembelian hak agar bisa menjual produk maupun jasa dari pemilik waralaba.
Isi perjanjian kerja sama ini adalah bantuan berupa nama brand, operasional, proses produksi, standar akan kelengkapan produksi, manajemen sumber daya manusia, bahkan pengelolaan keuangan. Pemilik waralaba melalui sistem bisnis ini akan mendapat imbalan berupa pembayaran royalti.
Mengenal Sejarah Bisnis Franchise
Sistem bisnis franchise bermula di kawasan Eropa, tepatnya di abad pertengahan. Pada masa itu, para bangsawan memiliki wewenang yang diberikan raja untuk menjadi tuan tanah sekaligus memanfaatkan tanah tersebut.
Sebagai syarat atas hak tersebut, bangsawan diharuskan memberi imbalan berupa upeti dan pajak kepada kerajaan, sistem tersebut mirip layaknya royalti dalam waralaba.
Sistem bisnis franchise kemudian berkembang di tahun 1840 di Jerman. Seorang pembuat bir menjalankan mekanisme franchise untuk menjadi distributor eksklusif produk buatannya di sebuah wilayah.
Sistem bisnis franchise juga berkembang di Amerika pada tahun 1850-an. Isaac Singer memulai bentuk waralaba untuk produk mesin jahitnya. Kesepakatan kerja sama waralaba pun dipeloporinya di Amerika walaupun usaha tersebut pada akhirnya gagal.
Singer merupakan sosok pertama di Amerika yang memelopori bisnis waralaba di daerah tersebut. John S Pemberton yang merupakan founder Coca Cola pun mengikutinya. Selain Coca Cola, General Motors juga menggunakan sistem bisnis ini, bahkan restoran A&W Root Beer juga mengadopsi sistem franchise pada tahun 1919.
Bagaimana Payung Hukum Franchise?
Melejitnya sistem waralaba di Amerika Serikat bak pisau bermata dua. Walaupun menguntungkan, ternyata banyak pihak tak bertanggung jawab menjual lisensi berakhir bodong.
Lisensi bodong memicu terbentuknya badan yang khusus menangani franchise di Amerika. Badan tersebut bernama International Franchise Association yang resmi dibentuk pada tahun 1960.
Asosiasi yang khusus menangani bisnis franchise tersebut bertujuan memberikan pedoman kode etik bagi pebisnis waralaba. Perangkat hukum pendukung juga disiapkan guna melindungi pelaku dan pengguna waralaba.
Pada akhirnya, asosiasi untuk penanganan franchise bekerja agar iklim industri waralaba di Amerika bisa dipercaya. Selain itu, berikut sejumlah payung hukum bisnis franchise lainnya:
- Uniform Franchise Offering Circular, yakni penawaran kepada publik yang berisikan informasi lengkap terkait bisnis waralaba, mulai dari sejarah bisnis waralaba tersebut, hal terkait hukum, deskripsi konsep, perkiraan investasi, hingga salinan perjanjian franchise.
- Permendag No.17/2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba di Indonesia yang mencakup beberapa aturan. Aturan tersebut berisikan pewaralaba wajib memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba.
Memahami Istilah-Istilah Franchise
Agar lebih mengenal tentang bisnis franchise secara lebih mendalam, kamu harus tahu apa saja istilah yang berkaitan dengan sistem satu ini. Setidaknya ada tiga istilah penting terkait sistem waralaba.
- Franchise Fee
Franchise fee berarti biaya waralaba yang dibebankan kepada pembeli lisensi. Biaya tersebut sifatnya wajib dan harus dibayarkan di awal sebelum gerai franchise beroperasi. Fee dari waralaba ini berguna untuk menggunakan lisensi dan hak menggunakan merek, serta pedoman operasional terkait waralaba.
- Franchisee
Franchisee merupakan pihak yang kedudukannya sebagai mitra. Kedudukan tersebut diisi oleh perorangan maupun badan tertentu. Peran franchisee ini adalah pihak yang membayar nominal tertentu agar bisa mendapatkan hak menggunakan kekayaan intelektual maupun ciri khas sebuah franchise.
- Franchisor
Franchisor kerap disebut sebagai pewaralaba, yakni pihak yang memiliki waralaba itu sendiri, atau pemberi waralaba. Perannya sebagai badan usaha yang memberikan hak berupa kekayaan intelektual maupun ciri khas usaha kepada pihak lain. Pemberian ini tentu berdasarkan perjanjian hitam di atas putih.
Tips Sukses Mengelola Franchise bagi Pemilik Waralaba
Bisnis waralaba mustahil bisa berjalan tanpa adanya perencanaan strategi yang matang. Seorang pewaralaba harus mengikuti sejumlah langkah agar franchise yang dibangunnya bisa maju dan tahan terhadap persaingan. Berikut tips sukses pengelolaannya.
- Tentukan fokus bidang usaha
Dalam menentukan fokus, ada baiknya untuk melakukan survey terlebih dahulu. Pastikan bisnis bisa diterima masyarakat dan mudah dikembangkan.
- Memiliki strategi pengaturan yang baik
Pemilik bisnis harus paham bagaimana membentuk manajemen yang solid. Manajemen dalam usaha waralaba ini mencakup rekrutmen, pelatihan, promosi, penempatan, sampai pengembangan usaha. Semua harus diperhatikan dan dikembangkan dengan baik.
- Adanya standar pelaksanaan
Bisnis waralaba dikenal sebagai sistem yang mengacu pada elemen yang semuanya sudah distandarisasi. Selain itu, standar kerja juga berguna untuk memudahkan pengembangan bisnis serta kualitas produk tetap terjaga walaupun sudah dibeli lisensinya.
- Menjaga citra brand
Franchise bekerja dengan sistem menjual lisensi. Tentunya citra brand sangatlah penting untuk dijaga. Brand yang dibangun sedemikian rupa ini berguna menarik minat pembeli lisensi. Inovasi dan kreativitas tinggi bisa menjadi senjata ampuh untuk menaikkan citra brand.
Tips Sukses bagi Pembeli Franchise
Pembeli lisensi dikenal dengan sebutan franchisee yang juga harus memiliki strategi. Tidak asal membeli sebuah franchise tanpa pertimbangan. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum bekerja sama dengan sebuah waralaba.
- Pilih sesuai potensi pasar
Pilihlah waralaba yang menurut riset sesuai dengan potensi pasar. Misalnya di daerah kamu mayoritas target marketnya adalah pelajar, maka akan tepat jika membeli waralaba minuman kekinian yang menyasar pelajar dan kaum remaja. Selain itu, coba kenali profil pemilik franchisenya terlebih dahulu.
- Pilih yang proyeksi keuntungannya bagus
Setiap bisnis pasti memburu keuntungan. Ada baiknya carilah franchise yang berpotensi menguntungkan dan proyeksinya bagus. Coba riset dan pertimbangkan baik-baik. Hitung kapan perkiraan di posisi Break Even Point untuk mengira-ngira proyeksi keuntungannya.
- Pilih yang sesuai kantong
Jangan memaksakan membeli lisensi sebuah waralaba yang sekiranya memberatkan keuangan. Pilih franchise yang sesuai kemampuan finansial. Hal ini berguna untuk memastikan ketersediaan modal dan potensi mengembangkan usaha.
- Pelajari hak dan kewajiban franchise
Terakhir, jangan lupa untuk mempelajari hak dan kewajiban dalam kerja sama waralaba. Tiap jalinan kerja sama pasti ada perjanjian hitam di atas putih. Jangan sampai ada salah persepsi pada tiap poin dan kewajiban. Jangan lupa untuk selalu waspada akan potensi penipuan.
Ternyata sistem bisnis franchise sangatlah menarik untuk dijalani. Secara pemilik pun akan terbantu dengan banyaknya partner bisnis. Sedangkan, dari kacamata pembeli lisensi juga dimudahkan dalam memiliki sebuah usaha tanpa harus memikirkan membangun pondasi usaha dari nol.
Memudahkan Pengelolaan Keuangan Bisnis Franchise dengan Software Akuntansi Canggih
Mengelola bisnis waralaba, tentunya tak terlepas dari sistem pembukuan keuangan dan laporan laba rugi yang dibuat rutin. Percepat tugas administrasi dan akuntansi ini dengan software akuntansi modern dari Nesto.

Nesto menyediakan fitur-fitur premium yang lengkap untuk menangani pembukuan, seperti pembuatan laporan keuangan, laporan neraca, laporan laba rugi, hingga pencatatan transaksi bisnis. Para pelaku UMKM dan pebisnis semakin fokus mengembangkan usaha karena tugas administrasi berulang dapat diselesaikan tanpa ribet dan otomatis. Yuk, coba demo GRATIS Nesto 3 bulan dengan fitur lengkap, daftar di tautan ini.