Cepat Balik Modal, Pahami Pengertian Break Even Point, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Masyarakat awam mungkin masih bingung mengenai pengertian break even point. Istilah Break Even Point atau BEP berasal dari Bahasa Inggris yang berkaitan dengan modal usaha.
Menurut kamus, pengertian Break Even Point adalah titik impas. Namun, terkadang orang sering salah memahami dengan balik modal, yang berarti usaha sudah mendapatkan profit dari modal yang dikeluarkan. Di sisi lain, Break Even Point masih belum mendapatkan keuntungan alias berada di titik impas.
Masih ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Break Even Point? Baca terus ulasan selengkapnya pengertian Break Even Point, contoh, serta metodenya berikut!
Pengertian Break Even Point
Secara umum, pengertian Break Even Point adalah titik keseimbangan atau titik impas antara penghasilan dan modal usaha. Dalam arti kata lain, perusahaan belum mengalami keuntungan maupun kerugian. Jadi, benar-benar berada di titik impas.
Dalam praktiknya, Break Even Point memiliki nilai kerugian dan keuntungan berupa nol. Sebab, penghasilan atau pemasukan hanya cukup untuk membiayai pengeluaran usaha, seperti membayar biaya tetap dan biaya variabel.
Lebih lanjut, pengertian Break Even Point adalah suatu situasi saat jumlah total penghasilan sama besarnya dengan jumlah total pengeluaran selama proses produksi (impas).
Cara Menghitung Break Even Point
Usai memahami pengertian Break Even Point, sekarang mari kita pelajari cara menghitung Break Even Point dengan beberapa metode. Antara lain:
- Metode BEP tiap unit
Dengan perhitungan ini, Break Even Point diukur melalui nominal fixed cost atau biaya tetap. Lalu, dibagi harga tiap unitnya sesudah dikurangi variable cost atau biaya variabel. Metode BEP tiap unit berfungsi untuk menghitung keuntungan penjualan produk tiap unitnya.
Rumus BEP tiap unit:
Break Even Point per Unit
=
Biaya Tetap / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit)
- Metode BEP tiap penjualan
Selanjutnya, metode Break Even Point yang kedua adalah menghitung biaya tetap yang dibagi hasil harga jual dan membandingkan antara biaya variabel dan jumlah harga total.
Rumus BEP tiap penjualan:
Break Event Point tiap Penjualan
=
Biaya Tetap / [1 – (Total Biaya Variabel / Jumlah Harga Total)]
- Metode BEP tiap biaya
Metode BEP tiap biaya menggunakan dasar biaya tetap ditambah dengan biaya variabel. Kemudian, hasilnya dibagi jumlah total per unitnya.
Rumus BEP tiap biaya:
BEP per Break Even Point Biaya
=
(Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) / Jumlah Total Unitnya
Contoh Break Even Point
Sebagai gambaran agar bisa memahami pengertian Break Even Point, mari simak contoh-contoh cara menghitung Break Even Point di beberapa kasus berikut:
- Contoh Break Even Point tiap unit
Pada Mei 2022, PT Dana Maju mengeluarkan Rp150 juta biaya tetap untuk produksi 100 ribu tas. Biaya variabel per unit adalah Rp60 ribu. Sedangkan, harga tiap unit produk adalah Rp100 ribu. Coba hitunglah Break Even Point tiap unitnya!
Break Even Point tiap Unit =
Rp150 juta : (Rp100 ribu – Rp60ribu)
= Rp150 juta : Rp40 ribu
= Rp3.750
Jadi, Break Even Point pada Mei 2022 adalah Rp3.750
- Contoh Break Even Point tiap penjualan
Pada Agustus 2019, Budi memiliki penghasilan Rp100 juta. Biaya tetap yang dikeluarkan Budi adalah Rp20 juta. Sementara, variable cost yang dikeluarkan adalah Rp40 juta. Coba hitunglah Break Even Point tiap penjualan Budi!
Break Even Point tiap penjualan
= Rp20 juta : [1 – (Rp40 juta : Rp100 juta)]
= Rp20 juta : (1 – 0,4)
= Rp20 juta : 0,6
= Rp33.333.333 atau sekitar Rp33 juta.
Jadi, Break Even Point tiap penjualan Budi adalah Rp33 juta.
- Contoh Break Even Point tiap biaya
PT Dana Sentosa pada Juni 2021 membuat produk cat sebanyak 500 unit. Perusahaan mengeluarkan fixed cost sampai Rp15 juta. Sedangkan, variable cost yang dikeluarkan adalah Rp60 ribu tiap unit cat. Hitunglah Break Even Point tiap biaya yang diperoleh PT Dana Sentosa!
Total biaya variabel = Rp60 ribu x 500 unit cat = Rp30 juta.
Break Even Point tiap biaya
= (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) : Total Unit
= (Rp15 juta + Rp30 juta) : 500
= Rp45 juta : 500
= Rp90 ribu
Hasilnya, Break Even Point tiap biaya PT Dana Sentosa pada Juni 2021 sebesar Rp90 ribu tiap unit. Agar mendapatkan keuntungan atau profit, maka harga produk tiap cat harus ditetapkan di atas Rp90 ribu.
Cara Mengurangi Break Even Point
Mungkin muncul pertanyaan, mengapa Break Even Point perlu dikurangi? Sebab, perusahaan perlu menghasilkan profit atau keuntungan lebih tinggi. Titik impas atau Break Even Point dapat dikurangi dengan beberapa langkah berikut:
- Menambah harga produk
Ada kalanya, harga produk mau tak mau harus ditambah atau dinaikkan. Meski, berpotensi kehilangan pelanggan, akan tetapi dengan strategi yang tepat, usaha akan bertahan dan berhasil meraih keuntungan.
- Efisiensi biaya produksi
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya produksi. Misalnya, dengan mengurangi jumlah karyawan, memilih karyawan freelance, outsourcing, menggunakan bahan baku yang lebih murah, bekerja sama dengan supplier yang lebih hemat, dan sebagainya.

Nah, demikianlah pembahasan kita mengenai pengertian Break Even Point kali ini. Semoga bisnismu makin berkembang dan mudah meraih profit sesuai target, ya! Bila kamu kesulitan menghitung Break Even Point atau tata kelola keuangan sehari-hari, pakai software akuntansi modern yang punya fitur lengkap seperti Nesto Accounting Online.
Nesto Accounting adalah software akuntansi online berbasis cloud technology yang sudah dipercaya ribuan klien di Indonesia. Biaya terjangkau mulai Rp180k per bulan sangat ideal untuk UKM, freelancer, usaha kecil, hingga startup dan perusahaan berkembang. Yuk, permudah dan otomasikan pembukuan bisnis dengan Nesto Accounting Online! Coba demo GRATIS 3 bulan sekarang.