(Lengkap) Cara Membuat Arus Kas dengan Tepat untuk Bisnis Kamu
Setiap perusahaan harus mengetahui cara membuat arus kas yang baik dan benar sehingga aliran setiap dana bisa diketahui dengan pasti dan tidak membingungkan.
Salah satu hal yang penting untuk dimengerti oleh pengelola keuangan, yaitu cara membuat arus kas dan laporan keuangan lainnya.
Seseorang yang mengerjakan laporan keuangan perusahaan juga tidak boleh sembarangan karena harus teliti, jujur, dan yang pasti mengetahui bagaimana cara membuat arus kas yang benar sehingga terhindar dari kesalahpahaman.
Laporan kas harus dibuat secara berkala dan menyertakan berbagai aktivitas keuangan perusahaan sehingga dana perusahaan dapat diketahui dengan jelas ke mana ‘perginya’.
Biasanya laporan arus kas dibuat setiap satu bulan sekali, tiga bulan sekali, atau bahkan enam bulan sekali.
Pembuatan laporan kas setiap satu tahun sekali juga ada, namun akan sulit untuk mencari bukti-bukti aktivitas keuangan dan menyusunnya secara urut, selain itu juga akan membuat akuntan (pihak yang menyusun laporan keuangan) kesulitan untuk membuat laporan tersebut.
Sebelum mengetahui cara membuat arus kas, penting untuk mengenal dulu tentang laporan keuangan ini
Sedari tadi kita telah sedikit membahas mengenai laporan arus kas yang sekilas telah memberikan pemahaman untuk kamu. Namun, secara keseluruhan apa sebenarnya yang dimaksud dengan laporan arus kas?
Jadi, laporan arus kas ini merupakan salah satu laporan keuangan di suatu perusahaan untuk menunjukkan aliran sejumlah uang yang ada di perusahaan tersebut beserta dengan sumber-sumbernya dan perusahaan melakukan pencatatan laporan kas sesuai dengan periode yang telah ditentukan.
Apa saja fungsi laporan arus kas?
Mengingat laporan arus kas berkaitan erat dengan keuangan perusahaan, maka sudah dipastikan bahwa keberadaannya sangatlah penting.
Lantas, apa saja fungsi laporan arus kas? Agar lebih memahami, yuk, baca terus penjelasan di bawah ini.
1. Penerimaan kas (uang tunai) dari aktivitas operasional
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama periode tersebut.
2. Melaksanakan kewajiban finansial
Laporan arus kas memang suatu bentuk laporan keuangan yang keberadaannya sangatlah penting sehingga harus dibuat secara berkala sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Jika laporan arus kas sudah dibuat dan disahkan oleh pimpinan maka laporan tersebut telah menjadi bukti valid keuangan di perusahaan.
3. Menjaga dan meningkatkan kapasitas operasional
Berdasarkan dari laporan keuangan kas yang disusun, maka perusahaan pun bisa lebih mudah untuk menentukan arah kebijakannya sehingga kinerja operasional juga akan terjaga dengan baik dan masa depan perusahaan tidak dipertaruhkan.
4. Pembayaran dividen
Dan yang terakhir adalah pembayaran dividen. Pada saat akuntan menyusun laporan arus kas, pastinya kondisi perusahaan akan terlihat dengan jelas.
Data yang nyata dan tidak termanipulasi itu bisa memberikan kejelasan untuk perusahaan dan juga pemegang saham mengenai berapa dividen yang dibagikan.
3 Komponen laporan arus kas
Sebelum kita ke pembahasan cara membuat arus kas, maka terlebih dahulu kita bahas tiga komponen dalam laporan arus kas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Arus yang terjadi karena adanya aktivitas operasional perusahaan.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Merupakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penanaman modal, baik yang dihasilkan ataupun yang dikeluarkan perusahaan.
3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Yang terakhir ini bersumber dari berbagai kegiatan, yang mana kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan agar bisa menambah modal perusahaan.
Cara Membuat Arus Kas Menggunakan Metode Langsung Dan Tidak Langsung
1. Metode Langsung (Direct)
Penyusunan laporan kas dilakukan secara langsung, caranya dengan memasukkan berbagai data yang berasal dari buku kas maupun bank.
Pemasukan ataupun pengeluaran kas dan berikut juga dengan aktivasi operasi akan tertera, dan nantinya dapat diteruskan lewat aktivasi penanaman modal atau biaya lainnya.
2. Metode Tidak Langsung (Indirect)
Metode ini memang kebalikan dari metode direct karena metode indirect perlu melakukan beberapa penyelesaian terlebih dahulu. Untuk penyusunannya sendiri, metode indirect ini dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan.
Cara Membuat Arus Kas
Nah, di bawah ini adalah beberapa cara membuat arus kas:
- Langkah pertama, yaitu dengan menghitung naik dan turunnya kas.
- Menghitung dan juga melaporkan kas neto untuk kegiatan operasional, akuntan bisa menggunakan metode direct maupun indirect.
- Selanjutnya akuntan harus menghitung dan juga melaporkan kas neto yang digunakan untuk penanaman modal.
- Dan yang terakhir, menghitung arus dan juga keseluruhan dari total kas neto yang digunakan untuk kegiatan operasional, penanaman modal dengan saldo awal periode, dan juga pendanaan.
Langkah-langkah Menyusun Laporan Arus Kas
Setelah akuntan melakukan klasifikasi dari semua transaksi yang dilakukan perusahaan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mulai menyusun laporan arus kas.
Caranya juga bisa dibilang mudah tapi harus dilakukan dengan teliti untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan.
Setelah itu akuntan harus menjumlahkan setiap jenis kegiatan yang sebelumnya sudah dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatannya, seperti operasional, investasi dan pendanaan agar bisa menjadi bentuk dari laporan arus kas.
Saat akuntan melakukan langkah-langkah ini, sebenarnya tidak perlu lagi memikirkan mengenai eliminasi atas transaksi-transaksi akrual atau transaksi non cash basis.
Hal tersebut dikarenakan pengelompokkan ini telah dilakukan pada buku kas, sehingga dengan demikian apapun jenis transaksinya sudah pasti menggunakan kas.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Laporan Arus Kas
1. Lengkapi Bukti Transaksi
Akuntan harus memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan juga disertakan dengan bukti, seperti faktur atau bon sehingga keabsahannya bisa dipertanggung jawabkan. Mulai dari transaksi kecil ataupun transaksi yang besar, semuanya harus disertakan dengan bukti transaksi. Karena transaksi yang tidak dilengkapi dengan bukti maka dianggap tidak sah dan juga dicurigai.
Namun, jika bukti transaksi hilang atau memang tidak disertai dengan bukti transaksi, maka akuntan harus menjelaskan dengan detail mengenai adanya transaksi tersebut.
Sebaiknya bukti transaksi dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
2. Kelengkapan Membuat Laporan Keuangan
Yang kedua yaitu kelengkapan dalam membuat laporan keuangan. Sebenarnya hal ini juga berhubungan dengan poin ke satu yaitu melengkapi bukti transaksi, karena laporan keuangan yang lengkap memang bisa dipertanggungjawabkan agar tidak menimbulkan masalah atau kerugian di masa depan.
Akuntan juga bisa melihat perbandingkan atau mengecek ulang di laporan arus kas di periode sebelumnya untuk bisa meningkatkan akurasi.
Sedangkan untuk mengurangi kesalahan dalam pengetikan atau penghitungan, akuntan bisa menggunakan aplikasi kas online yang terpercaya. Aplikasi kas online juga bisa memudahkan penghitungan.
Sebenarnya untuk seseorang yang sudah ahli di bidang akuntansi, cara membuat arus kas tidaklah sulit, tapi memang dibutuhkan ketelitian dan kesabaran agar bisa membuat laporan yang sesuai.
Jika kamu mengalami kendala atau kesulitan dalam membuat laporan arus kas usaha, percayakan pembukuan bisnis pada ahlinya, Software Akuntansi Online dari Nesto.
Nesto berpengalaman dan dipercaya ribuan klien di Indonesia untuk membantu tugas-tugas administratif dan pembukuan yang modern dan akurat.
Mulai dari perhitungan pajak dan laporan perpajakan, rekonsiliasi bank otomatis, smart invoicing, payroll, serta otomasi pembuatan laporan keuangan secara instan. Semuanya bisa dilakukan semudah sekali sentuhan jari lewat smartphone maupun komputer/laptop. Melacak dan memantau keuangan bisnis semakin praktis, kapan saja dan di mana saja. Buktikan sendiri FREE Trial 3 bulan, klik tautan ini.