cara menghitung average cost

Rumus, Contoh, dan Cara Menghitung Average Cost

Biaya rata-rata atau average cost merupakan salah satu jenis biaya yang sering ditemui di bidang produksi, namun tidak semua orang mengetahui secara pasti mengenai average cost ini. Di kesempatan ini kita akan mengetahui apa itu biaya rata-rata (average cost), rumusnya, dan juga cara menghitung average cost.

Apa itu Average Cost?

Sebelum memahami cara menghitung average cost, perlu kita pahami dulu pengertiannya. Average cost biasa juga disebut dengan biaya rata-rata, biaya ini sebenarnya merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dan dibagi dengan perolehan output. Biaya tersebut juga biasa disebut dengan average total cost (ATC) atau biaya unit.

Jenis biaya ini memang mengukur jumlah biaya yang perlu dikeluarkan khusus untuk produksi setiap unit output atau produk. Hal ini sangatlah penting karena jika perusahaan menetapkan harga produk di bawah average cost maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Dengan mengetahui apa itu average cost maka kamu akan lebih memahami estimasi dari biaya jangka panjang, seperti berbagai upaya efisiensi proses produksi atau jika terjadi fluktuasi biaya ketika ada permintaan musiman.

Cara Menghitung Average Cost Menggunakan Rumus

Masuk ke pembahasan cara menghitung average cost, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu rumus dari average cost ini. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa average cost merupakan biaya per unit produksi yang perhitungannya dengan membagi total dari biaya produksi dengan total unit yang diproduksi oleh suatu perusahaan.

Sesuai dengan pengertian di atas, maka kita bisa menuliskan rumus dari average cost seperti berikut ini:

AC = TC : Q

  • AC: Average cost (Biaya rata-rata)
  • TC: Total cost (Biaya produksi)
  • Q: Quantity (Jumlah total unit yang diproduksi)

Bagaimana Cara Menghitung Average Cost?

Kini kamu telah mengetahui pengertian average cost dan juga rumusnya. Selanjutnya, kita akan mempelajari langkah-langkah yang perlu dilakukan saat menggunakan rumus/cara menghitung average cost di bawah ini:

  1. Tentukanlah biaya produksi tetap

Setiap bisnis perlu membuat laporan keuangan tahunan. Di laporan tersebut kita bisa mengetahui laporan laba rugi. Nah, dengan demikian kamu dapat mencari apa saja komponen biaya tetap atau fixed cost pada laporan laba rugi.

Contoh biaya tetap produksi

  • Premi asuransi
  • Biaya penjualan
  • Biaya penyusutan
  • Biaya sewa
  1. Mengetahui biaya variabel produksi

Sama halnya dengan biaya tetap, variabel cost atau biaya variabel ini bisa kita temukan di dalam laporan laba rugi. Biaya variabel sendiri merupakan jenis dari biaya yang mana jumlahnya tergantung dari hasil produksi suatu perusahaan.

Contoh biaya variabel

  • Upah untuk para tenaga kerja
  • Biaya bahan baku
  • Biaya kemasan produk
  • Berbagai biaya lainnya yang berhubungan dengan produksi

Nah, untuk bisa menghitung biaya rata-rata, kamu perlu mengetahui biaya variabel dan juga biaya tetap terlebih dahulu, ya.

  1. Menjumlahkan total dari biaya tetap dan biaya variabel

Cara menghitung average cost selanjutnya adalah menjumlahkan total biaya tetap dan biaya variabel. Jika kamu sudah mengetahui berapa total kedua biaya tersebut maka bisa langsung menjumlahkannya sehingga bisa mendapatkan total biaya produksi.

Biaya Total Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel

  1. Mengecek kuantitas unit yang diproduksi

Pembagi dalam perhitungan biaya rata-rata adalah jumlah total dari unit yang diproduksi. Mengenai berapa jumlah unit yang diproduksi, bisa kamu tanyakan atau menghubungi bagian akuntansi atau memeriksa faktur tagihan. 

Jika proses produksi sudah dilakukan dengan cara maklun/menggunakan pabrik pihak ketiga, maka kamu bisa menghubungi pabrik terkait yang memproduksi unit tersebut.

  1. Menghitung biaya rata-rata

Jika langkah-langkah cara menghitung average cost sudah kamu lakukan, maka langkah terakhir adalah kamu harus menghitung biaya rata-rata. 

Untuk menghitungnya, maka kamu perlu membagi total dari biaya produksi yang diperoleh dengan jumlah total dari unit produksi yang telah dijelaskan di langkah keempat di atas.

Contoh Perhitungan Biaya Rata-Rata

Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan biaya rata-rata, maka kamu bisa melihat contoh dari perhitungannya di bawah ini:

Pada contoh perhitungan ini anggap saja kamu memiliki bisnis makanan ringan online. Usai melakukan pemeriksaan laporan laba rugi, maka selanjutnya kamu bisa mengetahui total biaya tetap dan juga biaya variabel untuk memproduksi makanan ringan tersebut yaitu Rp5.000.000.

Nominal dari total biaya produksi makanan ringan tersebut bisa menghasilkan 350 toples makanan ringan. Jadi, pertanyaannya adalah berapa biaya rata-rata atau average cost dari produksi makanan ringan? Berikut ini penjabarannya:

  • Average cost = Total biaya produksi : Jumlah dari unit yang diproduksi
  • Average cost = Rp5.000.000 : 350 toples makanan ringan
  • Average cost = Rp14.285 per toples

Nilai Rp14.285 ini bisa kamu jadikan sebagai rujukan jika ingin menetapkan harga jual. Tentunya, kamu inginkan memiliki bisnis yang mendapatkan keuntungan melimpah? Maka dari itulah, jual produk di atas biaya rata-rata.

Walaupun demikian, ada faktor lain dalam menentukan harga produk yang dijual selain biaya rata-rata. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan yaitu persediaan dan pembelian.

Kelebihan serta Kekurangan Metode Average Cost

Setiap hal pastinya ada kelebihan serta kekurangannya, termasuk biaya rata-rata. Kelebihan dari metode average cost yaitu sangat simpel dan mudah diaplikasikan, apalagi untuk perusahaan yang melakukan produksi barang dengan karakteristik sangat mirip dengan jumlah yang besar. 

Dengan metode average cost, perusahaan tidak mengalami kesulitan untuk melacak setiap unit dan biaya satuannya. Perusahaan hanya perlu melakukan pengambilan rata-ratanya saja.

Bahan baku yang dikelola dengan menggunakan metode average cost memang jenis biaya yang terbilang fluktuatif. Jadi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terkait akan mengalami perubahan sesuai harga pasar.

Dengan kasus tersebut, maka biaya rata-rata dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu rencana jangka panjang serta membuat anggaran keuangan bisnis. Namun perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak bisa diterapkan untuk semua bisnis, misalnya perhiasan, perabot antik, atau barang langka lainnya.

Jika kamu tetap menghitungnya dengan metode average cost, maka bisa dipastikan bahwa hasilnya akan berbeda-beda dan penetapan dari biaya rata-rata juga tidak relevan ketika biaya produksi cenderung turun atau naik. Kemudian risikonya yaitu laporan keuangan mengalami kecacatan selama periode tersebut berlangsung.

Menetapkan Average Cost Lebih Mudah dan Akurat dengan Software Akuntansi Modern

cta coba di sini cara menghitung average cost

Memperkirakan secara akurat biaya rata-rata atau average cost akan lebih mudah dan cepat dengan software akuntansi online seperti Nesto. Terlebih lagi, Nesto Accounting Software didukung fitur laporan keuangan instan, pencatatan transaksi jual beli, penagihan, hingga purchase order, dan masih banyak fitur canggih lainnya. 

Kenali fitur-fitur Nesto lebih detail dengan follow dan like Instagram @nesto.id atau coba demo GRATIS 3 bulan

Leave a Comment