Bidik Target Pasar, Simak Contoh KPI Marketing untuk Referensi
Sebelum kita membahas contoh KPI marketing di artikel kali ini, perlu dipahami dulu kalau suatu perusahaan sudah pasti mempunyai visi, misi, dan juga target tertentu yang berbeda-beda. Agar perusahaan bisa mewujudkan target tersebut maka sangat diperlukan karyawan yang andal dan telah teruji.
Karyawan di bagian marketing atau pemasaran perlu memahami contoh KPI marketing yang bisa jadi referensi. Oleh sebab itu, mari kita simak penjelasan tentang contoh KPI marketing untuk mengukur kemampuan kinerja pemasaran saat ini!
Apa Itu KPI Marketing?
Mungkin dari kamu ada yang belum mengetahui apa itu KPI? Jadi, KPI sendiri adalah singkatan dari Key Performance Indicator. Sedangkan, untuk KPI Marketing sendiri merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan terkait pencapaian perusahaan, target dan juga misi yang ada.
Untuk penerapannya, KPI sendiri biasanya dilakukan baik dalam jangka waktu harian, mingguan, atau pun bulanan. Yang mana, hal tersebut sangat penting dan wajib dilakukan oleh perusahaan apa saja yang menginginkan performa karyawan meningkat.
Karena performa dan juga kinerja karyawan yang meningkat bisa memudahkan kita dalam mencapai visi misi beserta target yang dimiliki oleh perusahaan.
Jenis KPI Marketing
Untuk jenis dari KPI Marketing sendiri ada 8, antara lain sebagai berikut:
- Sales Volume.
- Marketing ROI (Return on Investment).
- Sales Revenue.
- MQL (Marketing Qualified Lead).
- Customer Retention.
- CPL (Cost per Lead).
- Cost Customer Acquisition (CAC).
- SQL (Sales Qualified Leads).
Apa saja Fungsi KPI untuk Bisnis?
Jika kamu telah mengetahui apa itu pengertian mengenai KPI Marketing. Maka, sebelum mengulas tentang contoh KPI Marketing, di sini akan dijelaskan apa saja fungsi dari KPI. Berikut ini beberapa fungsi dari KPI:
- Penyemangat Kerja
Fungsi pertama dalam pembahasan contoh KPI Marketing adalah sebagai penyemangat kerja. KPI memang wajib diketahui oleh semua karyawan di perusahaan yang menjalankan tugas. Sedangkan, untuk orang yang melakukan penilaian atau menjalankan KPI tersebut, harus melakukan pendistribusiannya ke semua karyawan yang ada tanpa terkecuali.
Di suatu perusahaan, memang hampir 80% keseluruhan orang di dalamnya menginginkan adanya perubahan baik itu dari segi kinerja, pendapatan yang diterima, dan lain sebagainya. Kamu juga dapat melakukan survei ke semua karyawan mengenai apa saja hal-hal yang mereka inginkan.
Dengan cara ini, diharapkan tak ada karyawan yang tiba-tiba resign atau keluar dari perusahaan hanya karena haknya belum terpenuhi dan membuat karyawan enggan bekerja.
- Mengukur Performa
Fungsi kedua adalah mengukur performa bisnis yang kamu jalankan dengan KPI marketing ini. Dengan demikian kamu bisa mengetahui sejauh mana bisnis yang dijalankan apakah mengalami perkembangan atau malah penurunan.
Jika penurunan yang terjadi, maka kamu harus segera mengetahui apa yang menjadi penyebabnya sehingga bisa langsung diperbaiki secepat mungkin. KPI berfungsi untuk mengukur performa bisnis yang bisa kita lihat dari efisiensi jumlah karyawan serta produksi.
Dengan jumlah karyawan yang ada, apakah produksi bisa meningkat atau malah menurun. Selain itu, dengan KPI kamu juga tahu apakah nantinya akan menambah jumlah karyawan atau tidak.
- Mengasah Kemampuan
Dan fungsi terakhir dari KPI Marketing adalah bisa mengasah kemampuan. KPI sendiri berfungsi untuk membuat bisnis yang dijalankan bisa lebih efektif lagi. Sehingga, ketika perjalanan bisnis maka seharusnya ada pemegang tanggung jawab baik itu untuk karyawan, produksi, dan lain sebagainya.
Hal tersebut dikarenakan pemimpin perusahaan tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Sehingga, semuanya itu harus dipecah oleh pemegang tanggung jawab ke unit yang lebih kecil lagi. Pada gilirannya, jika ada hal yang perlu ditingkatkan dari setiap unit bisa lebih mudah dipantau.
Pelaku Bisnis yang Wajib Mengukur KPI Marketing
KPI Marketing ini sangat wajib untuk beberapa jenis bisnis. Lantas, apa saja bisnis yang wajib melakukan pengukuran KPI Marketing? Berikut ini pembahasannya:
Bisnis Online
Bisnis online memang berhubungan erat dengan KPI Marketing. Sebagai contoh CPC (cost per click), yang mana anggaran marketing atau pemasaran dihitung dari setiap klik yang dilakukan calon pelanggan, baik pada saat melihat iklan yang tayang di mesin pencari, website, media sosial, atau dari para affiliator.
Bisnis B2C (Business-to-Customer)
Kemudian, ada bisnis B2C (Business-to-Customer). Dalam hal ini, matriks-matriks di KPI Marketing sangat dibutuhkan untuk rencana pemasaran, mulai dari sebelum mendapatkan calon pelanggan hingga mempertahankan si pelanggan.
Bisnis B2B (Business-to-Business)
Kemudian ada bisnis B2B (Business-to-Business). Ada suatu model bisnis yang memiliki tujuan mendapatkan rekan bisnis yang memang sesuai. Dalam hal tersebut, KPI Marketing memiliki peran yang sangat penting dalam model Bisnis B2B (Business-to-Business).
Bisnis Tenaga Penjualan
Dan yang terakhir adalah bisnis tenaga penjualan. Pemasaran sangat berkaitan dengan penjualan, karyawan kedua belah pihak atau kedua tim juga tak jarang bersinggungan ketika bekerja.
Performa tim penjualan (sales) perlu diukur karena tim mereka menjadi ujung tombak dalam bisnis. Peran mereka juga sangat penting karena menjadi penerus proses operasional tim pemasaran. Maka dari itulah, KPI untuk tim penjualan wajib dilakukan pengukuran dengan berbagai matriks yang berhubungan.
Bagaimana Cara Membuat KPI yang Efektif?
Kita menyadari bahwa membuat KPI bukanlah hal yang sulit, namun diperlukan ketelitian pada saat membuatnya. Mengenai langkah-langkah dalam membuat KPI antara lain sebagai berikut ini:
- Kamu perlu mengumpulkan berbagai data yang ada, seperti dengan mempelajari berbagai laporan data dari perusahaan terkait.
- Langkah kedua jangan lupa untuk membuat analisis pertanyaan, yang mana kamu dapat membuat sketsa atau rancangan pertanyaan (survei) untuk karyawan.
- Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan maka kamu bisa membuat KPI yang tentunya harus spesifik, sesuai dengan tujuan bisnis, berbobot, dan realistis.
Contoh KPI Marketing bagi Karyawan Digital
Kini kita sudah masuk ke pembahasan contoh KPI Marketing. Kita telah membahas beberapa poin di atas mengenai KPI. Nah, untuk mempermudah kamu dalam memahami KPI, maka dapat menyimak contoh dari KPI yang ada di tabel berikut ini:
KPI Digital Marketing
No | Tujuan | Bobot |
1 | Pembuatan 10 Landing Pages per harinya | 40% |
2 | Pembuatan 25 video dan 30 konten artikel untuk blog bulanan | 30% |
3 | Pembuatan 40 konten untuk media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram per bulan | 20% |
4 | Pembuatan 5 email per bulan untuk marketing | 10% |
Total | 100% |
Membuat KPI Marketing untuk Tingkatkan Profit Bisnis
Dari contoh KPI Marketing di atas kita mengetahui bahwa untuk membuat KPI maka kamu harus memahami setiap tugas di unit perusahaan. Target memang tidak harus dievaluasi per bulan, setidaknya dilakukan dalam 3 hingga 6 bulan sekali.
Demikian pembahasan contoh KPI marketing. Dengan mempelajarinya, kamu selaku pemilik usaha, akan lebih mudah meningkatkan profit usaha. Di era penyimpanan cloud saat ini, menghitung profit usaha akan semakin maksimal jika kamu menggunakan Software Akuntansi Online dari Nesto.

Tersedia laporan keuangan instan yang real-time, bisa diakses kapan pun dan di mana pun! Memantau keuangan atau mengelola pembukuan transaksi keuangan, cukup satu platform Nesto Accounting Software. Kenali Nesto lebih detail dengan follow dan like akun Instagram @nesto.id.Atau, kamu juga bisa langsung buktikan sendiri fitur-fitur premium Nesto tanpa biaya, coba DEMO GRATIS 3 bulan NESTO sekarang!