Kamu Punya Usaha? Pikirkan 6 Investasi UMKM Menguntungkan Ini!
Apakah kamu punya UMKM, startup, atau bisnis keluarga? Sebagai pemilik UMKM, pasti ingin profit usaha terus melejit. Nah, salah satu caranya adalah dengan berinvestasi.
Pelaku UMKM sejati harus berani menghadapi risiko berinvestasi. Tapi, harus investasi UMKM ke mana? Apakah merekrut karyawan baru? Reksa dana? Deposito? Atau lainnya?
6 Ide Investasi UMKM yang Menguntungkan
Biar ga bingung memutuskan, yuk, simak beberapa ide investasi UMKM yang menguntungkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang berikut!
1. Menambah produk dan layanan baru
Semakin banyak variasi produk atau layanan, maka target pemasaran akan semakin luas. Di sisi lain, pelanggan juga akan merasa dimanjakan dengan bermacam-macam produk atau jasa yang ditawarkan.
Dengan menambahkan produk atau layanan baru, bisnis akan semakin luas. Bahkan, bila perlu, kamu bisa mengakuisisi bisnis lain yang sudah ada. Ini adalah salah satu investasi UMKM yang bisa jadi pertimbangan.
Contoh yang paling nyata, Facebook mengakuisisi Whatsapp, Google mengakuisisi Youtube, dan masih banyak lagi. Kamu bisa membeli perusahaan lain dan menggabungkannya ke dalam usahamu untuk memperluas jangkauan lokasi pemasaran, pelanggan, dan distribusi produk.
Strategi lainnya, para pebisnis bisa mengakuisisi perusahaan lain atau membeli bisnis lain hanya untuk menutupnya. Sebab, ia ingin menghapus pesaing atau kompetitor agar menjaga persaingan harga dan tetap mempertahankan posisi di pasar.
2. Investasi peralatan
Investasi UMKM lainnya yang tak kalah menguntungkan adalah membeli peralatan. Misalnya, komputer, perangkat lunak, truk logistik, atau aset apapun yang dapat menambah produksi dan mengurangi biaya operasional.
Jenis investasi UMKM ini mungkin memang tidak menghasilkan bunga atau meningkatkan penjualan apa pun. Tapi perlu diingat, dengan peralatan yang lengkap, biaya produksi bisa dikurangi atau produksi barang bisa ditambah, yang berarti keuntungan juga berlipat.
Misalnya, kamu memiliki bisnis kedai kopi. Pada awalnya, semua berjalan lancar dan pengunjung banyak sampai rela antre. Jika antrean masih bisa diatasi dengan cepat, tentu ga masalah.
Tapi, bagaimana kalau antrian harus menunggu 30 menit? Tentunya, ini akan jadi bumerang bagi bisnismu. Maka, kamu perlu menambah jumlah peralatan, seperti mesin kopi yang berkapasitas lebih besar dan berkualitas bagus.
Hal ini bisa meningkatkan produksi jumlah kopi yang dibuat dalam waktu bersamaan, selain itu dapat mempersingkat antrean, meningkatkan layanan, serta menambah keuntungan bisnis. Lebih oke, kan!
Kalau kamu memiliki uang untuk ditanamkan lagi sebagai modal usaha, lihat aset-aset yang ada saat ini. Kemudian, tentukan apakah kamu perlu menyewa peralatan? Membeli peralatan bekas? Atau, mungkin membeli peralatan yang baru dan berkualitas, sehingga kamu tidak perlu menyewa peralatan lagi.
3. Membeli gedung kantor
Sering kali, pelaku UMKM beranggapan kalau menyewa gedung kantor lebih murah ketimbang harus membeli. Akan tetapi untuk jangka panjang, kamu mungkin kehilangan lebih banyak pengeluaran untuk biaya sewa gedung. Oleh karena itu, membeli gedung jadi salah satu investasi UMKM yang bisa kamu pertimbangkan.
Sebagai contoh, ruko atau gedung kantor bisa disewa Rp35 juta per tahun. Bayangkan, kalau kamu harus menyewa selama 10 tahun. Dengan Rp350 juta, kamu seharusnya sudah bisa memiliki bangunan kantor sendiri.
Namun, investasi ini tergantung di mana lokasi propertinya dan kondisi pasar, harga bangunan atau properti di suatu kota mungkin akan naik berlipat-lipat dalam waktu 1-2 tahun.
Semakin tinggi nilai properti, maka kamu juga bisa meningkatkan nilai aset. Selain itu, kamu juga bisa menjadikan sertifikat kepemilikan sebagai jaminan atau agunan untuk meminjam uang modal ke pihak bank.
Sangat jelas kan, properti adalah salah satu pertimbangan untuk investasi UMKM.
4. Meningkatkan kampanye pemasaran
Pemasaran di era sekarang bukan sekadar membuat iklan atau menjalankan promosi. Pelaku UMKM perlu melakukan riset pasar, survey pelanggan, studi kelayakan bisnis, mendanai pengembangan produk, dan meningkatkan branding.
Investasi UMKM ini akan memberikan potensi keuntungan jangka panjang untuk penjualan bisnismu. Misalnya, mengarahkan pelanggan potensial ke e-commerce, media sosial, atau online shop bisnismu. Bila perlu, kamu bisa menyewa konsultan profesional dalam bidang digital marketing.
Sebagai contoh, katakanlah kamu mempunyai brand baju. Bisnismu menghasilkan keuntungan besar, namun kamu ingin mengembangkan potensi pasar yang sudah ada.
Nah, kamu bisa berinvestasi dalam pemasaran dengan menggandeng influencer atau selebgram. Rekomendasi brand tertentu dari influencer atau selebgram akan mendorong pengikut/followersnya untuk ikut memakai brand baju kamu.
Alternatif lain untuk berinvestasi dalam marketing adalah iklan berbayar, contohnya seperti, Facebook, Instagram, dan Google Ads. Kampanye iklan berbayar memungkinkan UMKM menargetkan demografi dan kata kunci tertentu, sehingga bisnismu benar-benar menjangkau sasaran audiens.
Terkadang, cukup sulit mengelola kampanye iklan berbayar secara efektif. Jadi, jangan ragu untuk menyewa spesialis marketing yang handal agar kamu bisa melakukan investasi UMKM dari sisi marketing secara lebih baik.
5. Peningkatan sumber daya manusia (SDM)
Siapa bilang investasi UMKM cuma urusan uang? Jangan lupa, karyawan atau tenaga kerja adalah salah satu investasi terbesar usahamu. Dengan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, produktivitas usaha akan semakin bertambah, lho!
Meningkatkan skill tenaga kerja akan berdampak pada kinerja yang efektif dan efisien. Contohnya, kamu bisa berinvestasi dalam pelatihan atau seminar yang meningkatkan skill karyawan.
Lengkapi fasilitas kantor dengan teknologi terbaru, sehingga karyawan bisa produktif dan efisien ketika menyelesaikan tugasnya. Tingkatkan juga kompensasi, tunjangan, insentif, dan bonus untuk mempertahankan karyawan unggul.
Kalau karyawan betah dan nyaman bekerja, pemilik UMKM tidak perlu pusing memikirkan biaya rekrutmen yang mahal, seperti biaya medical-check up, psikotest, pelatihan/training, biaya akomodasi hotel atau sewa aula meeting, dan lainnya. Oleh karena itu, peningkatan SDM menjadi salah satu investasi UMKM yang patut dipertimbangkan.
6. Investasikan profit usaha di pasar saham dan obligasi
Terakhir, investasikan kembali keuntungan usahamu di pasar saham. Reksa dana bisa memberikan keuntungan stabil dan jauh lebih besar dibandingkan rekening tabungan. Ditambah lagi, risiko berinvestasi di reksa dana juga minim.
Faktanya, keuntungan atau imbal hasil Reksa Dana Pendapatan Tetap bisa mencapai 7-9% per tahunnya. Sedangkan, Reksa Dana Pasar Uang hanya kisaran 4-5% saja per tahun.
Bagi pelaku UMKM yang masih pemula, sebaiknya hindari risiko investasi UMKM yang besar, agar jika mengalami kerugian tidak berdampak pada kelangsungan usaha di masa depan.
Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah setiap uang yang diinvestasikan di pasar saham tidak boleh menjadi dana yang akan diambil dalam waktu dekat. Istilahnya, uang tersebut adalah “uang dingin” yang tidak terpakai.
Jangan khawatir, kalau kamu masih merasa bingung untuk memutuskan mau investasi apa? Pertimbangkan memakai perencana atau penasihat keuangan, mereka akan membantu menginvestasikan uang UMKM dengan aman dan prospektif.
Jadi, Apakah Sudah Waktunya untuk Berinvestasi?

Jawabannya sederhana, bergantung pada kondisi keuangan dan goals bisnismu. Kalau sekiranya kondisi keuangan UMKM saat ini sudah stabil dan ada alokasi dana untuk investasi, maka silakan berinvestasi sekarang juga!
Salah satu peluang investasi UMKM yang harus kamu ambil adalah meningkatkan sistem akuntansi dan pembukuan usahamu. Gunakan Software Akuntansi Online dari Nesto yang akan mengelola keuangan, perpajakan, penagihan, hingga pembuatan laporan keuangan secara otomatis.
Masih banyak fitur akuntansi lainnya yang sangat mendukung kinerja tim finance di perusahaanmu. Klik tautan ini untuk mencoba fitur-fitur canggih Nesto GRATIS dalam 3 bulan! Selanjutnya, berlangganan hanya mulai dari Rp180k per bulan.