laporan arus kas

Panduan Menjadi Master dalam Mengelola Laporan Arus Kas Perusahaan

Laporan arus kas adalah sumber informasi kehidupan bisnis. Faktanya, menurut Jessie Hagen dari US Bank, ketika bisnis gagal karena alasan keuangan, arus kas yang macet adalah 82% penyebab utamanya. 

Bisa dikatakan, kalau laporan arus kas merupakan salah satu kunci penting untuk bisnis. Oleh karena itu, yuk, pahami dulu apa itu laporan arus kas dan bagaimana mengelolanya agar arus kas bisnis selalu lancar. 

Apa itu laporan arus kas?

Laporan arus kas adalah suatu laporan keuangan yang mencatat rangkuman tentang pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan, termasuk berapa besaran nominalnya, serta berasal dari mana dan ke mana perginya aliran  kas perusahaan dalam suatu periode. 

Dengan begitu, laporan arus kas dapat menjadi bahan evaluasi dan gambaran kondisi kesehatan finansial perusahaan dalam menghasilkan uang tunai, membayar utang, serta mendanai biaya kegiatan operasionalnya. 

Ketika bisnis memiliki arus kas positif, ini berarti penghasilan atau pemasukan lebih besar ketimbang pengeluaran, atau bisa dikatakan dengan surplus penghasilan. Sedangkan ketika arus kas negatif, pengeluaran berarti lebih besar atau melampaui penghasilan perusahaan. Alhasil perusahaan mengalami defisit atau bahkan bangkrut. 

Konsep memiliki cukup uang tunai untuk membayar utang keuangan, dikenal sebagai modal kerja. Banyak kalangan profesional mengatakan uang tunai adalah raja dalam hal mengelola keuangan atau arus kas perusahaan yang sedang berkembang. 

Jeda antara waktu harus membayar utang ke supplier atau karyawan dengan waktu mengumpulkan pemasukan adalah masalah tersendiri. Maka dari itu, solusinya adalah manajemen arus kas atau pengelolaan arus kas yang tepat. 

Dalam arti sederhana, mengelola arus kas berarti Anda harus menunda pengeluaran uang tunai selama mungkin, sambil mendorong adanya pemasukan tambahan, atau piutang Anda dibayar secepat mungkin. 

Bagaimana cara mengelola arus kas supaya lancar dan surplus? 

Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola arus kas perusahaan yang perlu diketahui: 

1. Memproyeksikan arus kas 

Sebagai pemilik bisnis atau pelaku usaha, Anda perlu memproyeksikan arus kas untuk tahun depan atau kuartal berikutnya. Proyeksi arus kas yang akurat dapat mengingatkan Anda terkait masalah tak terduga yang mungkin dialami.

Mulailah memproyeksikan arus kas dengan menambah kas di awal periode dengan kas lain yang akan diterima sebagai pemasukan. Dalam prosesnya, Anda akan mengumpulkan informasi ini dari tim sales, kantor cabang, bagian penagihan, pekerja kredit, dan departemen keuangan. 

Anda juga perlu mendapatkan informasi keuangan yang jelas, yaitu berapa banyak uang tunai dalam bentuk pembayaran pelanggan, pendapatan bunga, biaya layanan, penagihan piutang tak tertagih, dan sumber lain yang bisa didapatkan perusahaan. Tanyakan pula kapan pembayaran atau jatuh temponya. 

2. Meningkatkan piutang

Kalau model bisnis Anda adalah penjualan barang yang langsung diterima pembayarannya, mungkin arus kas bukan jadi masalah. Sayangnya, terkadang beberapa jenis bisnis membuat model pembayaran yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo yang disepakati atau piutang. 

Anda bisa meningkatkan arus kas dengan mengelola piutang yang tercatat rapi dan sistematis. Ide dasarnya adalah tingkatkan kecepatan untuk mengubah bahan baku dan persediaan menjadi produk, persediaan menjadi piutang, serta piutang menjadi uang tunai. 

Caranya? Simak tips-tips berikut: 

  • Tawarkan diskon kepada pelanggan yang mau membayar tagihan lebih awal dari jatuh tempo. 
  • Minta pelanggan melakukan pembayaran deposit atau pre-order. 
  • Lakukan pemeriksaan kredit ke semua pelanggan nontunai baru. 
  • Segera terbitkan faktur tagihan dan tindak lanjuti apabila ada pembayaran yang terlambat dibayar. 
  • Lacak piutang untuk menghindari pelanggan yang terlambat membayar. 

3. Mengelola utang

Ketika mengelola perusahaan yang sedang berkembang, perhatikan pengeluaran dengan cermat. Jangan cepat berpuas diri dengan jangkauan penjualan yang luas. Kapan pun dan di mana pun, pengeluaran tumbuh lebih cepat ketimbang penjualan, periksa biaya dengan cermat untuk menemukan tempat yang bisa dilakukan efisiensi atau penghematan. 

Berikut beberapa tips untuk menghemat pengeluaran dengan bijak: 

  • Manfaatkan durasi jatuh tempo dengan baik. Misalnya, jatuh tempo dalam 30 hari, jangan dibayar dalam 15 hari. 
  • Pakai transfer dana elektronik untuk melakukan pembayaran pada hari terakhir jatuh tempo. Anda akan terhubung dengan pemasok sambil tetap memakai dana selama mungkin. 
  • Berkomunikasi dengan pemasok sehingga mereka tau situasi keuangan Anda. Jika memang perlu menunda pembayaran, bernegosiasi dan minta pengertian mereka. 

4. Meningkatkan pemasukan 

Jika kekurangan uang tunai, Anda masih bisa meningkatkan pemasukan dengan beberapa cara. Di antaranya meminta pelanggan loyal untuk mempercepat pembayaran sebelum jatuh tempo. Bila perlu, jelaskan situasi yang kini sedang dihadapi perusahaan. Atau, tawarkan diskon 1-2% dari total tagihan. 

Selain itu, kejar juga piutang yang sudah lewat lebih dari 90 hari. Tawarkan mereka diskon yang besar jika mereka bisa membayar hari ini.

Anda juga bisa mengumpulkan uang tunai dengan menjual dan menyewakan kembali aset perusahaan, seperti komputer, laptop, mesin, pesawat telepon, perabotan kantor, dan sebagainya. 

5. Selektif membayar tagihan

Pilih tagihan yang akan Anda bayar dengan hati-hati, apalagi ketika uang tunai yang tersimpan terbatas. Jangan hanya membayar yang terkecil dan membiarkan sisanya terkatung-katung. Pilih dulu pembayaran yang menjadi kewajiban perusahaan Anda terlebih dulu. 

Misalnya, bayarkan gaji karyawan sebagai prioritas utama. Selanjutnya, bayar vendor atau supplier sebagai prioritas kedua. Jika masih ada sisa uang tunai, sebaiknya simpan sebagai dana cadangan darurat jika ada pembayaran lain yang perlu dilunasi dalam waktu dekat. 

—-

Demikianlah pembahasan mengenai laporan arus kas. Fungsi utama laporan ini adalah untuk menyediakan informasi mengenai penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan modal yang dihasilkan dari aktivitas operasional, investasi, serta pendanaan perusahaan selama periode tertentu. 

Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan bisa memprediksi kemajuan dan kondisi kesehatan finansialnya di setiap tahun berjalan. 

Perusahaan juga bisa menghindari kerugian yang lebih serius serta mengambil kebijakan penting untuk mencegah kebangkrutan. 

Terlepas dari apakah metode langsung atau tidak langsung digunakan, bagian akhir dari laporan keuangan arus kas adalah kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas operasi. Ini adalah item baris paling penting pada laporan keuangan arus kas.

Untuk mempermudah dalam proses otomasi pembuatan laporan keuangan arus kas perusahaan, sebaiknya sangat direkomendasikan memakai Software Akuntansi Online seperti Nesto.

Kenapa begitu? Nesto adalah platform yang dirancang khusus untuk menyelesaikan tugas administratif dan akuntansi secara sistematis, rapi, dan modern, antara lain: perhitungan dan laporan perpajakan, penggajian karyawan, smart invoicing, bahkan otomasi pembuatan 20+ laporan keuangan dengan template instan yang siap pakai. Dengan Nesto, pembukuan dan pembuatan laporan arus kas atau laporan keuangan lainnya bebas ribet, real time, dan minim kesalahan. Ayo, mulai aja dulu FREE Trial selama 3 bulan, daftar di tautan ini. Temukan info fitur selengkapnya dan aktivitas Nesto terupdate lainnya, silakan like dan follow Instagram @nesto.id sekarang!

Leave a Comment