membuat laporan keuangan

10 Tips dalam Membuat Laporan Keuangan Perusahaan

Sebagai pemilik usaha, Anda perlu memahami cara dasar membuat laporan keuangan, meskipun tidak terlalu mendetail, tidak masalah. Dari pembuatan laporan keuangan nantinya bisa diketahui berapa pemasukan, berapa utang, serta aset yang dimiliki pemegang saham perusahaan. 

Laporan keuangan juga bisa menjadi bahan pertimbangan para pemegang saham maupun investor untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan menentukan langkah kebijakan lebih lanjut. 

Jika laporan keuangan disusun secara rapi dan sistematis, maka kredibilitas dan valuasi perusahaan akan meningkat di mata klien atau investor.

Sebaliknya, jika laporan keuangan terlihat berantakan atau kurang profesional, kreditur maupun perbankan juga akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman modal usaha.

Maka dari itu, agar pembuatan laporan keuangan berjalan lancar, mari simak beberapa tipsnya berikut!

Mengenal Proses Membuat Laporan Keuangan Berdasarkan Bentuknya

Dengan laporan keuangan, pemegang saham atau pemilik bisnis dapat melihat kondisi kesehatan keuangan. Di mana, hal ini bermanfaat ketika akan mengambil keputusan penting tentang strategi kinerja bisnis periode selanjutnya. 

Menurut bentuknya, laporan keuangan bisa dibuat dalam empat kelompok, antara lain:

  • Laporan neraca
  • Laporan perubahan modal
  • Laporan laba rugi
  • Laporan arus kas

Lebih jelasnya, mari kita simak pembahasannya berikut!

1. Laporan Keuangan Neraca 

Dalam laporan neraca, perusahaan menjelaskan posisi keuangan dari satu periode keuangan tertentu, misalnya ketika akhir tahun. 

2. Laporan Keuangan Laba Rugi

Sedangkan, pada laporan laba rugi akan disajikan profitabilitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu, contohnya dalam setahun atau sebulan. 

3. Laporan Keuangan Perubahan Modal

Laporan keuangan perubahan modal menyajikan rangkuman tentang posisi ekuitas atau modal dalam periode tertentu, biasanya sebulan atau setahun. 

4. Laporan Keuangan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan seberapa besar arus kas penerimaan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu.

10 Tips dalam Membuat Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan bisa disusun secara rapi dan terorganisir, berikut beberapa tips yang bisa diikuti: 

1. Mencatat Neraca Saldo 

Laporan keuangan dibuat dengan cara menyusun akun debit dan kredit di buku besar sesuai kolomnya. Cara penyusunan ini dikenal sebagai catatan neraca saldo karena dibuat sebelum jurnal penyesuaian. 

Informasi yang dicantumkan adalah akun debit dan kredit dari keseluruhan rekening di buku besar. Selanjutnya, dapat dibuat ke tahap pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur. 

2. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat untuk memeriksa kembali catatan transaksi yang mungkin masih belum sesuai. 

3. Membuat Neraja Lajur (Worksheet)

Worksheet atau neraca lajur adalah laporan keuangan yang disusun mulai dari neraca saldo hingga jurnal penyesuaian. Saldo yang sudah disesuaikan akan dicatat di neraca saldo serta laporan laba rugi. 

4. Penyusunan Laporan Keuangan

Selanjutnya, beberapa laporan keuangan yang terdiri dari laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan laba rugi, disusun dalam neraca lajur. Sebab, di neraca lajur setiap saldo akan dibagi sesuai kelompok catatan transaksi neraca atau laporan laba rugi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. 

5. Penutupan dan Penyesuaian Rekening 

Tips membuat laporan keuangan yang tak boleh dilewatkan adalah menyesuaikan saldo rekening di buku besar, agar setelah itu bisa dilakukan proses penutupan rekening nominal ke rekening laba rugi di buku besar. 

6. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Jangan lupa untuk memeriksa kembali antara akun debit dan kredit di setiap rekening dengan membuat neraca saldo sesudah penutupan. Rekening ini berupa rekening riil, dan bukan rekening nominal yang sudah ditutup.

7. Kewajiban Pajak

Menjaga dan memelihara catatan akuntansi yang akurat berarti Anda bisa memenuhi kepatuhan hukum dan kewajiban pajak yang berlaku. Anda tak perlu khawatir ketika harus membayar atau lapor SPT pajak karena semua arsip pembukuan tersimpan rapi dan sistematis. 

Selain itu, yang paling menguntungkan adalah perusahaan tidak khawatir terkena denda atau suku bunga tambahan untuk pembayaran yang terlewat atau terlambat, maka dari itu perpajakan penting diperhatikan saat membuat laporan keuangan.

Untuk mendukung hal ini, maka perusahaan perlu menyimpan catatan dan tanda terima semua pengeluaran. Jika perusahaan harus mengelola penggajian karyawan sendiri, siapkan juga pajak penggajian setiap bulan. 

Dalam bisnis yang berkaitan dengan barang kena pajak, catatan akuntansi yang baik juga sangat membantu untuk mengajukan pengembalian pajak PPN atau pajak pertambahan nilai yang kelebihan bayar. Di sinilah, peran penting software akuntansi yang reliable. Sebab, semua informasi yang mendukung perpajakan bisa lebih cepat dan mudah disajikan dalam kepatuhan hukum. 

8. Melengkapi Dokumen Akuntansi. 

Sesuai persyaratan hukum yang berlaku, bisnis diharuskan menyimpan catatan akuntansi. Bukan hanya menyimpan catatan, tetapi juga harus menunjukkan dan menjelaskan transaksi bisnis.

Dalam catatan akuntansi bisnis, yang perlu dicantumkan adalah semua aset, kewajiban perusahaan, serta entri catatan per transaksi yang diterima atau dikeluarkan perusahaan. 

Tak hanya itu, membuat laporan keuangan juga perlu memperhatikan proses menyimpan dan mengatur dokumen agar mudah diakses, di antaranya: 

  • Faktur dan tanda terima untuk penjualan atau layanan yang disediakan oleh bisnis Anda
  • Faktur untuk barang, jasa, atau pembelian bisnis lainnya 
  • Laporan rekening bank
  • Laporan kartu kredit
  • Dokumen pengembalian pajak bisnis
  • Semua laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, dan neraca
  • Catatan pembayaran yang dilakukan kepada karyawan ditambah pemotongan sumber penggajian yang diserahkan atas nama karyawan
  • Catatan pembelian saham pada akhir tahun buku dan daftar aset

Setidaknya, semua dokumen dan berkas tersebut harus disimpan minimal 6 tahun untuk berjaga-jaga jika suatu saat dibutuhkan. 

9. Tenaga Akuntan Profesional 

Ketika bisnis mulai berkembang, pertimbangkan untuk mempekerjakan akuntan yang berpengalaman dan terlatih. Ada beberapa manfaat mempekerjakan akuntan untuk membantu pembukuan bisnis, antara lain:

  • Mengelola pajak bisnis 
  • Penyimpanan catatan transaksi bisnis 
  • Meningkatkan produktivitas usaha karena lebih fokus dalam pembukuan 
  • Catatan transaksi yang up to date 

10. Berinvestasi ke Software Akuntansi 

Seiring pertumbuhan bisnis yang semakin pesat, pertimbangkan untuk berinvestasi pada software akuntansi yang tepat. Membeli software akuntansi online memungkinkan Anda untuk mengakses informasi akuntansi, di mana pun dan kapan pun, oleh karena itu hal ini menjadi salah satu tips dalam membuat laporan keuangan perusahaan.

Selain itu, tim finance atau staf accounting juga lebih mudah mengakses file yang dibutuhkan. Software akuntansi online akan terus memperbarui data dan informasi berbasis cloud. 

Dengan program software akuntansi online, pemilik bisnis akan lebih fokus mengembangkan perusahaan karena pembukuan sudah ditangani dengan rapi dan otomatis.

Bagi Anda yang tertarik menggunakan software akuntansi online berbasis cloud, Nesto adalah salah satu platform pembukuan yang paling direkomendasikan oleh ribuan klien di Indonesia.

Nesto dikembangkan oleh PT Nieve Aplikasi Mandiri yang dipercaya oleh berbagai perusahaan, instansi, dan lembaga swasta maupun klien personal untuk proses pembukuan yang terintegrasi. Fitur-fitur akunting yang lengkap untuk menyelesaikan tugas administratif seperti manajemen perpajakan, otomasi pembuatan lebih dari 20 template laporan keuangan, rekonsiliasi bank, serta payroll, dan banyak lagi.

Coba dulu yuk, Aplikasi Nesto GRATIS selama 3 bulan, daftar melalui tautan ini. Ada pertanyaan atau butuh bantuan lainnya, silakan kontak Instagram @nesto.id dan klik Pusat Bantuan.

Leave a Comment