Wajib Dibaca, Ada 7 Perbedaan Aset dan Liabilitas Usaha
Dalam dunia bisnis, kamu mungkin sering mendengar istilah aset dan liabilitas. Apa perbedaan aset dan liabilitas? Aset bisa dikatakan sebagai item properti yang dimiliki perusahaan atau individu. Aset ini memiliki nilai tertentu yang bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban, misalnya warisan, utang, atau komitmen.
Sedangkan, liabilitas adalah kewajiban yang harus dilunasi atau dipenuhi di masa depan. Lebih jelasnya, liabilitas adalah kewajiban perusahaan dan aset adalah apa yang dimiliki oleh perusahaan.
Kedua hal ini memainkan peran penting dalam bisnis, sebab mereka menentukan posisi keseluruhan perusahaan pada waktu tertentu di neraca. Untuk memahami lebih jauh apa perbedaan aset dan liabilitas, simak penjelasan berikut ini!
Definisi Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain dan dihitung setara nilai uang. Pihak lain yang dimaksud bisa bank, perorangan, perusahaan lain, koperasi atau lembaga keuangan.
Lalu mengapa perusahaan harus mengambil liabilitas? Hal ini berkaitan dengan jumlah aset yang dimiliki. Jika suatu perusahaan mempunyai aset yang tidak terlalu banyak, maka sebaiknya mempertimbangkan liabilitas dengan tujuan supaya bisnisnya bisa berkembang dengan lebih maksimal.
Saat bertahan dengan aset seadanya maka secara otomatis bisnis kamu akan sulit untuk berkembang besar. Liabilitas ini tak hanya dalam bentuk uang, namun bisa berupa barang, jasa, atau bentuk lainnya. Liabilitas ini berasal dari banyak jenis transaksi.
Misalnya kejadian dalam hubungan bisnis, pertukaran aset hingga berbagai jenis transaksi yang dapat memberi manfaat untuk ekonomi di kemudian hari.
Jenis Liabilitas
- Long term liabilities (liabilitas jangka panjang)
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan pada tempo yang lama yakni dalam suatu siklus laporan keuangan perusahaan. Jenis liabilitas ini disebut liabilitas sebagai utang tidak lancar, sebab perusahaan tidak bisa membayar kewajiban kurang dari periode satu tahun.
Contoh jenis liabilitas jangka panjang ini yakni utang obligasi, utang banki, utang hipotek, utang sewa, utang pemegang saham, dll.
- Current liabilities (liabilitas jangka pendek)
Liabilitas jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka kurang dari 1 tahun, contohnya, per semester, per bulan atau per kuartal. Jenis liabilitas ini disebut utang lancar karena perusahaan perlu membayar beberapa kali dalam setahun.
Contoh liabilitas jangka pendek, mulai dari tagihan listrik, cicilan mesin, kredit rekening koran, tagihan air, hingga pajak penghasilan (PPh). Di neraca keuangan, pelaporan liabilitas jangka pendek umumnya digabung menjadi satu, contohnya tagihan listrik selama 3 bulan sekali, yang tercatat di neraca keuangan adalah total pembayaran yang dilakukan selama 4 kali setahun.
Karakteristik Liabilitas
Liabilitas memiliki karakteristik yang bisa kamu pelajari antara lain:
- Mempunyai pembayaran jatuh tempo
- Dapat diselesaikan dengan melunasinya
- Sebagai transaksi yang telah terjadi sehingga diwajibkan entitas
- Perlu aset dan entitas lain untuk menyelesaikan liabilitas
Definisi Aset
Dalam bahasan perbedaan aset dan liabilitas, kita juga perlu membahas pengertian keduanya, aset merupakan sumber daya yang bernilai ekonomi yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan pada masa mendatang. Di dunia akuntansi, definisi aset yakni komponen aktiva yang tercantum dalam laporan neraca dan dibandingkan jumlahnya dengan pasiva atau ekuitas dan liabilitas.
Banyak orang yang masih menganggap bahwa “aset” adalah benda milik seseorang, namun faktanya aset tak selalu dimiliki secara 100% oleh pemegangnya. Contohnya, suatu perusahaan mempunyai mesin operasional yang kepemilikannya telah 100% didanai dari utang.
Mesin operasional akan tetap memperlakukannya sebagai aset. Namun, perusahaan harus mengeluarkan dana pembayaran utang dari segi liabilitas.
Jenis Aset berdasarkan Konversi
- Aset lancar
Aset lancar merupakan aset yang tingkat likuiditas tinggi, sehingga bisa diubah wujudnya menjadi kas secara cepat. Jika kamu ingin mencairkan aset lancar menjadi kas, maka kamu tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk memprosesnya. Contoh dari aset lancar antara lain, saham bursa, saldo bank, obligasi, piutang, dan deposito.
- Aset tidak lancar
Aset tidak lancar ini kebalikan dari aset lancar. Akuntansi memiliki istilah lain untuk menyebut jenis aset ini, yaitu aset tetap. Aset tetap atau aset tidak lancar merupakan aset yang tingkat likuiditasnya rendah sehingga untuk mengubahnya menjadi kas membutuhkan berbagai prosedur yang harus dilakukan.
Jika aset tidak lancar ini sekali dicairkan, maka aset ini akan lebih susah untuk mendapatkannya kembali, sebab pemindahan kekuasaannya sulit. Contoh dari aset tidak lancar antara lain, mesin, merek dagang, brand, channel distribusi, data supplier, tanah, dan bangunan.
Sifat Aset
- Memiliki nilai ekonomi sehingga bisa diperjualbelikan atau ditukar menjadi kas. Oleh karena itu, benda yang dikategorikan sebagai aset hanyalah barang yang masih diinginkan oleh pembeli. Seunik dan semahal apa pun barang itu tidak masuk kategori aset jika tidak punya daya guna.
- Aset biasanya dapat menghasilkan keuntungan di masa depan yang diperoleh dari cara yang berbeda-beda, misalnya melalui penjualan hingga pemanfaatan operasional bisnis.
- Aset umumnya dikuasai oleh suatu pihak, baik yang belum bersertifikat atau memiliki sertifikat kepemilikan. Kamu bisa menyebut kekayaan sebagai aset jika pemanfaatan telah dieksploitasi oleh pihak tertentu.
- Aset yang berasal dari transaksi di masa lalu, tidak termasuk kekayaan di masa depan.
Perbedaan Aset dan Liabilitas
Beberapa perbedaan aset dan liabilitas di bawah ini adalah substansial, antara lain:
- Pada konteks akuntansi, liabilitas merupakan utang yang harus diselesaikan di masa depan, sedangkan aset merupakan estate atau properti yang bisa diubah menjadi uang tunai di masa depan. Ini menjadi perbedaan aset dan liabilitas yang paling mendasar.
- Liabilitas merupakan liabilitas keuangan yang mewajibkan pelunasan dalam waktu dekat. Sedangkan aset berkaitan dengan sumber daya keuangan yang akan memberikan keuntungan atau manfaat ekonomi di masa depan.
- Aset merupakan objek yang dapat didepresiasi, yakni setiap tahunnya persentase atau sejumlah tertentu dikurangi sebagai depresiasi. Sedangkan pada liabilitas tidak bisa disusutkan. Ini jadi perbedaan aset dan liabilitas yang cukup mudah dipahami.
- Liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar dan tidak lancar, sedangkan aset diklasifikasikan sebagai aset lancar dan tidak lancar.
- Pada neraca, liabilitas diletakkan di sebelah kiri, sedangkan aset sebelah kanan. Kemudian total liabilitas dan total aset ini wajib dihitung.
- Contoh liabilitas antara lain pinjaman bank, cerukan, utang perdagangan dan sebagainya. Sedangkan contoh aset antara lain, paten, inventaris, mebel, bangunan, piutang dagang, dan lainnya.
- Liabilitas merupakan sumber ekonomi untuk menjalankan laju bisnis yang perlu dibayar oleh perusahaan ke pihak eksternal dalam waktu tempo tertentu. Sedangkan, aset merupakan sumber ekonomi untuk menjalankan laju bisnis dengan memastikan pertambahan nilai kekayaan bagi perusahaan tersebut.
Memantau Liabilitas dan Aset Lebih Mudah dengan Software Akuntansi Modern

Setelah mengetahui perbedaan aset dan liabilitas, kamu perlu tau kalau di dalam neraca, liabilitas dan aset ini dipertimbangkan sebagai cerminan posisi keuangan perusahaan. Neraca ini juga dapat membantu membandingkan posisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tahun yang berbeda.
Ketimbang melakukan tugas menghitung liabilitas dan aset secara manual yang pasti akan menyita waktu, pakai Nesto Accounting Software sekarang! Pencatatan transaksi, utang-piutang, aset, hingga pembuatan laporan bisa diakses dari mana pun dan kapan pun!Fitur-fitur accountingnya lengkap untuk menangani urusan pembukuan semudah beberapa klik. Uji pakai demonya GRATIS selama 3 bulan! Klik di sini untuk ambil kesempatan free trialnya.