8 Permasalahan UMKM yang Sering Terjadi dan Tips Menghadapinya

Beberapa permasalahan UMKM sulit diatasi dan berkontribusi pada kebangkrutan setelah 5 tahun operasional UMKM berjalan. Oleh karena itu, agar permasalahan UMKM dapat diatasi, butuh pendekatan yang tepat. 

Berikut adalah beberapa permasalahan UMKM yang sering dijumpai dan tips untuk menghadapinya.

1. Sulit menemukan pelanggan

Tidak ada satu pun bisnis di dunia ini yang hanya duduk menunggu pelanggan muncul, apapun bisnis Anda. Ini adalah tugas tim pemasaran, bahkan bagi perusahaan berskala besar. 

Akan tetapi, untuk bisnis UMKM, menemukan pelanggan dan prospek bisa sangat menantang. Untuk mengubah prospek dan menjadi pelanggan loyal adalah cari tahu dulu siapa pelanggan potensial Anda sebenarnya. Setelah itu, atur target pelanggan potensial ini melalui kampanye pemasaran digital yang efektif. 

Anda bisa memakai metode pemasaran, seperti Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, dan banyak lagi. 

2. Terlalu boros

Terlalu banyak pengeluaran tidak perlu adalah salah satu sebab penurunan omzet bisnis tanpa kendali. Selain itu, pemborosan atau overhead dalam bisnis bisa menghabiskan uang modal usaha dan membuat arus kas macet, hal ini sering menjadi permasalahan UMKM.

Sayangnya, pelaku UMKM yang baru merintis usahanya terkadang terlalu bersemangat sehingga tak sadar melakukan banyak overhead, seperti

  • Ruang kantor yang mewah.
  • Tunjangan karyawan terlampau tinggi.
  • Pengeluaran peralatan yang tak bermanfaat.
  • Memakai modal usaha untuk kepentingan keluarga dan pribadi.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan UMKM ini adalah mencatat semua pengeluaran dan melakukan efisiensi. Penghematan ini mungkin menyediakan ruang kantor minimalis namun fungsional, atau membuat kemasan produk yang simpel dan hemat bahan baku. 

3. Kegagalan perencanaan

Permasalahan UMKM selanjutnya adalah mengabaikan perencanaan bisnis. Seringkali, kegagalan perencanaan ini menjadi masalah jangka panjang. Jika ingin sukses, Anda bisa belajar dari pengalaman para kompetitor Anda 

Miliki rencana strategis dengan visi, sasaran, analisis pasar, keuangan, dan segala hal lain yang penting dalam operasional rencana bisnis Anda. Beberapa elemen ini bisa direncanakan dengan aplikasi atau software bisnis yang sistematis. 

4. Tidak berinovasi

Tak peduli apakah UMKM Anda baru berdiri, atau bahkan sudah bertahun-tahun, inovasi bisa menjadi hal yang menakutkan. Tapi, perubahan itu nyata. Jangan terjebak cara-cara kuno dalam melakukan sesuatu. Budayakan inovasi dan berpikir out of the box. Bersikaplah terbuka dengan staf tentang perubahan yang bisa saja terjadi. 

Untuk memastikan bisnis tetap mengikuti perkembangan zaman, cobalah mengetahui tren saat ini. Bagaimanapun, pesaing atau kompetitor juga akan melakukan hal yang sama agar terus maju. 

Solusinya? Luangkan sedikit waktu setiap hari agar Anda dapat mengikuti tren terbaru, seperti membaca berita, blog, Twitter, dan lainnya.

5. Memilih apa yang akan dijual

Permasalahan lain dari pelaku UMKM adalah memilih niche atau target pasar yang salah. Sangat wajar bagi pendatang baru di dunia wirausaha, mungkin belum memiliki keahlian yang memadai dalam pemilihan niche yang menguntungkan. 

Dalam hal ini, cobalah bekerja sama dengan tim khusus, misalnya jasa riset pasar atau jasa studi kelayakan usaha karena mereka mampu

  • Membantu survey pasar.
  • Menyiapkan laporan tentang niche yang prospektif.
  • Menganalisis laporan.
  • Memutuskan niche yang paling cocok untuk Anda.

6. Menentukan strategi pasar

Permasalahan UMKM yang cukup menantang adalah menentukan strategi pasar. Pemula mungkin tidak tahu cara terbaik untuk memasarkan produk/layanan. 

Sekali lagi, jika kesulitan atau menemui kendala dalam menentukan strategi pasar, pakai tenaga profesional yang ahli di bidang pemasaran ini. Bila perlu, alihdayakan bagian pemasaran Anda ke pihak ketiga yang memang ahli dan bisa diandalkan. 

Yang perlu dilakukan adalah menyediakan anggaran khusus untuk marketing dan serahkan pada tim pemasaran untuk membuat rencana pemasaran yang efisien. Ingat untuk tidak coba-coba atau bereksperimen terlebih dulu dalam tahap ini. Tapi, nanti Anda bisa melakukan eksperimen lebih lanjut ketika sudah memiliki basis pelanggan yang loyal. 

7. Mencari mitra bisnis

Pada poin ini, pelaku UMKM dihadapkan masalah menemukan mitra bisnis yang cocok. Menemukan mitra bisnis yang reliable adalah salah satu aspek penting yang perlu dilakukan wirausahawan.

Mitra bisnis yang salah bisa memberikan reputasi negatif. Selanjutnya, reputasi ini akan terhubung dengan pelanggan dan klien bisnis lainnya, Anda mempertaruhkan nama baik serta keberhasilan usaha Anda. 

Memang kadang, ada oknum mitra bisnis yang hanya baik di awal kerja sama. Tetapi, jika memang ada indikasi hubungan bisnis yang buruk atau “toxic” segera putuskan kerja sama. Jangan biarkan usaha Anda terjebak dalam lingkungan atau hubungan toxic dengan mitra bisnis yang negatif. 

8. Modal atau arus kas tidak cukup

Modal yang kurang adalah salah satu tantangan terbesar atau permasalahan UMKM yang dihadapi para pebisnis pemula. Tak jarang, pebisnis membuka usaha tanpa modal yang cukup. Dari sini, biaya-biaya pengeluaran terus membengkak. 

Pemilik UMKM dapat terjebak situasi yang sulit. Bahkan, meski modal usaha sudah cukup, ada masalah potensial lainnya, yaitu arus kas yang macet akibat banyak faktor.

merintis bisnis umkm

Untuk mencegah permasalahan UMKM tersebut, berikut hal yang bisa dilakukan:

  • Pastikan siapkan dana cadangan darurat untuk rentang waktu 2 tahun.
  • Untuk melancarkan arus kas, bersikaplah realistis saat memproyeksikan angka penjualan.
  • Kelola piutang secara sistematis agar pemasukan bisnis selalu lancar dan menghindari kebangkrutan.

Nah, salah satu cara mengatasi permasalahan UMKM yang terkait dengan pengelolaan keuangan atau utang-piutang adalah software akuntansi online dari Nesto.

promo artikel permasalahan umkm

Nesto menyediakan fitur accounting modern untuk mengelola penagihan secara otomatis, praktis, dan rapi. Data piutang tercatat secara sistematis dengan smart invoicing yang dapat mengirimkan notifikasi penagihan secara otomatis kepada supplier, klien, atau pelanggan. Sehingga, piutang akan lebih cepat dibayarkan. 

Tak hanya itu, Nesto juga didukung fitur perpajakan, pay bills, quotation, serta otomasi pembuatan lebih dari 20 jenis template laporan keuangan. Mulai dari laporan SPT pajak, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan neraca, dan banyak lagi. Semuanya bisa diakses kapan saja dan di mana saja karena berbasis Cloud, meskipun Anda sedang Work From Home.

Gimana, bersama Software Akuntansi Nesto, mengelola UMKM jadi lebih praktis dan ideal, kan? Biar makin mantap, yuk, coba aja dulu FREE Trial 3 bulan.  Tanpa kontrak, bisa dibatalkan kapan pun dan tidak perlu input kartu kredit, klik di sini. Info lebih lanjut atau ada pertanyaan tentang fitur-fitur Nesto, silakan follow dan like Instagram @nesto.id.

Leave a Comment