Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Pengertian dan Tahapannya
Siklus akuntansi adalah bagian penting perusahaan jasa dan bisnis apa pun. Tanpa akuntansi, sebagian besar bisnis akan berada dalam kondisi keuangan yang buruk.
Maka dari itu, sebagai pemilik usaha jasa, penting memahami siklus akuntansi perusahaan jasa. Semua transaksi bisnismu harus dicatat dalam laporan akuntansi karena tidak ada model bisnis sukses yang mengabaikan proses akuntansi keuangan.
Biar lebih memahami tentang siklus akuntansi perusahaan jasa, baca terus artikel ini, ya!
Apa Itu Siklus Akuntansi?
Perusahaan jasa atau lainnya, menggunakan siklus akuntansi untuk pencatatan transaksi keuangannya. Selain mencatat transaksi, siklus akuntansi juga melibatkan semua proses, seperti pembuatan laporan keuangan.
Jadi, pembuatan laporan keuangan atau pembukuan keuangan adalah bagian dari siklus akuntansi perusahaan jasa dalam periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Periode siklus akuntansi bergantung pada skala ukuran perusahaan. Perusahaan besar akan lebih sering membuat laporan akuntansi.
8 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Terdapat beberapa tahap utama dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Masing-masing berkaitan dengan transaksi pembukuan yang berlangsung.
Berikut di antaranya:
Tahap 1: Identifikasi transaksi
Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Tentunya, setiap hari akan ada banyak transaksi yang berlangsung dalam bisnismu. Oleh karena itu, penting untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi agar lebih mudah membuat laporan keuangan.
Kalau di masa lalu, semua pencatatan transaksi dilakukan secara manual. Maka, software akuntansi online akan mempermudah tugas ini di era digital. Apa yang dulu dianggap sulit, sekarang bisa dikelola lebih mudah oleh siapa saja.
Tahap 2: Mencatat transaksi
Setelah transaksi diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah pencatatan. Jika suatu transaksi teridentifikasi tapi tidak dicatat, maka dianggap tak pernah terjadi transaksi.
Transaksi dicatat dalam pembukuan dan mendapatkan entri jurnalnya sendiri. Pertama, kamu harus memilih antara akuntansi berbasis kas atau akuntansi akrual. Jika memilih akuntansi berbasis kas, transaksi hanya dicatat saat kas berpindah tangan. Sedangkan, akuntansi akrual lebih fleksibel dan memungkinkan kamu untuk mencocokkan pendapatan dan pengeluaran.
Selanjutnya, kamu harus membuat pembukuan. Ada dua pilihan, entri tunggal atau entri ganda. Akuntansi entri tunggal lebih sederhana, setiap transaksi dicatat satu entri, contohnya buku cek. Sementara, akuntansi entri ganda lebih transparan mencatat ke mana aliran uang masuk dan keluar.
Tahap 3: Memposting ke buku besar
Ketika transaksi dicatat, tugas selanjutnya adalah memposting ke akun di buku besar. Akun berkaitan dengan operasi bisnis, serta ke mana uang bergerak. Buku besar bertujuan agar perusahaan lebih mudah memantau posisi keuangan.
Akun buku besar sering dijadikan pedoman laporan keuangan. Salah satu yang paling umum adalah akun kas, di mana menjadi acuan perusahaan melihat seberapa banyak uang tunai yang tersedia setiap saat.
Tahap 4: Neraca saldo sebelum disesuaikan
Di akhir periode akuntansi, neraca saldo dihitung untuk semua akun di buku besar. Neraca ini menginformasikan seberapa banyak uang tunai yang bernilai di setiap akun dan belum disesuaikan.
Menghitung saldo ini sangat penting, karena dipakai untuk memeriksa dan menganalisis keuangan bisnis.
Tahap 5: Menganalisis neraca lajur
Setelah neraca saldo sebelum disesuaikan dihitung, neraca lajur dapat dianalisis. Neraca lajur memungkinkan pemegang buku besar untuk mengidentifikasi jurnal penyesuaian sehingga akun-akun tersebut seimbang.
Langkah ini penting untuk memastikan akun debit dan kredit sama. Kalau ada perbedaan, baru dibuat jurnal penyesuaian.
Tahap 6: Jurnal penyesuaian
Ketika tim akuntansi mengidentifikasi penyesuaian, maka harus dibuat entri jurnal baru. Entri jurnal ini mengacu pada transaksi sebenarnya untuk referensi. Misalnya, suatu transaksi dicatat dengan jumlah yang keliru. Entri ini tidak bisa dihapus.
Solusinya adalah mencatat entri jurnal baru di buku besar. Entri ini perlu merujuk kesalahan entri sebelumnya. Sehingga, bisa ditinjau ulang dan diverifikasi.
Tahap 7: Membuat laporan keuangan
Dalam banyak kasus, pembuatan laporan keuangan sangat penting. Laporan keuangan dibuat secara berkala dan dibuat untuk perusahaan jasa atau barang. Secara umum, terdapat tiga laporan keuangan, yaitu:
- Laporan Laba Rugi: Laporan yang menunjukkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Laporan laba rugi menginformasikan perusahaan, atau investor, bagaimana pendapatan diubah menjadi laba bersih atau penghasilan bersih.
- Neraca: Laporan yang menunjukkan semua saldo keuangan perusahaan. Pada laporan ini perusahaan akan menemukan total aset dan kewajiban (utang).
- Laporan Arus Kas: Laporan yang menunjukkan bagaimana uang perusahaan bergerak. Laporan arus kas menginformasikan bagaimana perusahaan menghasilkan uang, serta bagaimana membelanjakannya.
Sebenarnya, masih banyak catatan keuangan dan laporan lain yang bisa dibuat perusahaan. Namun, ketiga laporan tersebut yang paling penting dibuat. Ketika perusahaan menjalani semua tahapan siklus akuntansi, laporan-laporan tersebut adalah hasilnya.
Jadi, dapat diartikan laporan-laporan tersebut menggambarkan kondisi finansial perusahaan.
Tahap 8: Menutup buku
Siklus akuntansi perusahaan jasa berakhir ketika periode tutup buku. Penutupan pembukuan dilakukan di akhir operasional bisnis pada hari terakhir periode akuntansi.
Kemudian, pada esok harinya, periode akuntansi yang baru dimulai dan pembukuan baru juga dibuka. Siklus akuntansi adalah proses berulang dan akan terus berjalan selama perusahaan tetap aktif dalam bisnis tersebut.
Permudah Siklus Akuntansi dengan Software Akuntansi Online yang Modern
Memahami siklus akuntansi perusahaan jasa memang penting di tengah persaingan bisnis. Melalui akuntansi, keuangan bisa lebih dipertanggungjawabkan dan transparan. Sehingga, mengambil keputusan akan lebih bijak dan akurat.

Pemilik perusahaan jasa atau bisnis apa pun, sangat layak menjalankan siklus akuntansi yang lebih akurat dan minim kesalahan dengan software akuntansi online. Salah satu software akuntansi online yang direkomendasikan adalah Nesto Accounting Software. Nesto dipakai oleh ribuan klien di seluruh Indonesia untuk mempermudah proses siklus akuntansi yang berulang. Pencatatan transaksi di buku besar, membuat neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan pembukuan jadi lebih rapi dengan Nesto. Ingin bukti? Silakan coba pakai Nesto Accounting Software secara GRATIS selama 3 bulan. Daftarkan akun kamu hari ini!